Posts

Showing posts from November, 2016

Hubungan antara kebiasaan belajar yang baik dengan disiplin siswa terkait sikap dan prilakunya

Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik dimungkinkan mempunyai disiplin belajar yang baik pula. Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang siswa yaitu belajar secara terarah dan teratur. Pada akhirnya siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya.  Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh siswa. Tu’u (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.  Disiplin sangatlah diperlukan bagi setiap orang, dimanapun dan kapanpun. Hal tersebut dikarenakan disiplin menentukan kelancaran seseorang di dalam menggapai tujuannya. Permasalahan disiplin jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka disiplin tersebut akan menentukan b

Ketahuilah bahwa tujuan belajar mengajar bukan untuk memperoleh hasil belajar siswa secara kuantitatif

Apabila pemahaman kita bahwa kegiatan belajar mengajar hanya untuk memperoleh hasil belajar secara kuantitatif, maka pemahaman itu perlu di perbaiki. Pemahaman inilah yang sebenarnya telah menjebak guru dan siswa selama ini, dampaknya tentu saja kurangnya hasil belajar siswa atau hasil belajar yang diharapkan tidak maksimal atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan kegiatan belajar mengajar sebenarnya adalah terjadinya perubahan dan peningkatan hasil belajar siswa baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil belajar dimaksudkan adalah perubahan sikap dan prilaku siswa selama mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Perubahan ini mengacu pada nilai karakter yang harus dikuasai oleh siswa. Intinya, siswa mengalami perubahan sikap dan prilaku menjadi lebih baik berdasarkan ilmu-ilmu yang diperolehnya. Materi pelajaran yang dipelajari dikuasai oleh siswa untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana sikap dan prilaku siswa berpedoman pada apa yang telah dip

Aplikasi Web Program Indonesia Pintar (PIP) Dit. PSMA

Image
Pada Tahun 2016 ini, Direktorat Pembinaan SMA (Dit. PSMA) Ditjen Dikdasmen Kemdikbud tengah melanjutkan pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai salah satu program prioritas nasional dan arahan khusus dari Presiden RI bidang pendidikan. Salah satu implementasi PIP adalah pendistribusian Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 17,9 juta anak dengan penerima rentang 16 s.d 21 sebanyak 5,7 juta anak agar mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat Pendidikan Menegah. Upaya mencapai tujuan tersebut Dit. PSMA telah melaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain : Sosialisasi dan sinkronisasi PIP Pendataan dan verifikasi calon penerima berbasis Dapodik Koordinasi pencairan dana dengan BNI sebagai bank penyalur, dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, serta sekolah Namun demikian hal tersebut dirasakan masih belum memenuhi tuntutan siswa/sekolah terutama dalam masalah pencairan/pengambilan dana yang terlambat, yang berakibat pencairan/pengambilan dana PIP SMA yang relatif lebih

RILIS PEMBARUAN APLIKASI DAPODIK 2016C

Image
Yth. Bapak/Ibu Operator Dapodik di Seluruh Nusantara Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kami ucapkan Selamat Hari Guru bagi bapak/ibu guru di seluruh Indonesia. Menindaklanjuti laporan ditemukannya beberapa bugs/kesalahan teknis pada Aplikasi Dapodik versi 2016b dan dalam rangka terus meningkatkan kualitas data maka senantiasa dilakukan perbaikan dan penyempurnaan Aplikasi Dapodik. Maka saat ini kami telah merilis pembaruan Aplikasi Dapodik 2016 yaitu Versi 2016c. Adapun pembaruan dan perbaikan yang dilakukan pada Aplikasi Dapodik 2016c adalah sebagai berikut: [Pembaruan] Penambahan fitur unduhan pembelajaran pada semester aktif [Pembaruan]  Pengaktifan atribut data PTK berupa NUPTK/Nama/Tanggal Lahir/Nama Ibu Kandung pada entitas data PTK jika status validasi pada VervalPTK (PDSPK) dinyatakan invalid (sesuai dengan field yang invalid) [Pembaruan]  Validasi untuk Kepala Bengkel yang dihitung dari paket keahlian yang diajarkan pada rombongan belajar dengan semester aktif [Pemba

Pendidikan Indonesia setelah otonomi daerah; Antara kepentingan politik dan tujuan pendidikan nasional atau otonomi sekolah dan pejabat daerah

Otonomi daerah lahir bersamaan dengan pelaksanaan demokrasi secara langsung, otonomi daerah merupakan jawaban atas keterlambatan pembangunan di daerah, otonomi daerah merupakan solusi atas semua permasalahan pemerintahan yang bersifat sentralisasi, diharapkan pembangunan di daerah menjadi maksimal tetapi tetap mempertahankan kearifan lokal sebagai dasar dan nilai kepribadian bangsa. Pendidikan sebagai salah satu faktor penting pembangunan, pengelolaannya diserahkan kepada daerah sebagai bagian dari semangat pelaksanaan otonomi daerah dengan tujuan agar nilai-nilai kearifan lokal dapat tereksploitasi secara maksimal dan mandiri. Dengan demikian, pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, peningkatan standar sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, serta berbagai kebijakan dan regulasi terkait pendidikan yang bersifat kedaerahan. Praktis hanya kurikulum pendidikan yang tetap dipertahankan dan d

Melatih kompetensi komunikatif siswa melalui pembinaan dengan pendekatan tematis bagi guru Bahasa Indonesia

Kompetensi komunikatif yang ada pada murid dapat tumbuh dengan sendirinya, atau dapat pula tumbuh dengan usaha pembinaan. Usaha pembinaan dapat dilakukan melalui sesuatu yang strategis berupa penerapan pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan tematis. Pendekatan tematis yang diterapkan oleh guru merupakan acuan yang bersifat aksiomatis, digunakan untuk mendasari pemilihan langkah- langkah pembelajaran yang dapat membina kompetensi komunikatif pada murid (Kaswanti Purwo, 1998). Pendekatan tematis yang diterapkan dalam membina kompetensi komunikatif merupakan pendekatan pembelajaran yang disajikan dalam strategi yang berpola integrated. Strategi instruksional yang berpola integrated ditandai dengan; pengajaran berpusat pada murid memberikan pengalaman langsung kepada murid, tidak ada pemisahan dengan bidang studi lain, menyajikan konsep dari berbagai bidang studi di dalam sebuah unit proses pembelajaran, dan hasil belajar dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Hal ini

Pengaruh tutor sebaya terhadap pembentukan dan peningkatan kepercayaan diri siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah

Masih ingat dengan awal pelaksanaan kurikulum 2013? Salah satu permasalahan yang timbul adalah kurangnya motivasi siswa untuk mencari tahu terhadap materi yang diberikan. Hal ini sebagai dampak dari perubahan paradigma pembelajaran dimana guru bukan lagi sebagai fokus pembelajaran atau sebagai satu-satunya sumber belajar tetapi hanya sebagai salah satu sumber belajar.  Pada kurikulum 2013, siswa dituntut lebih aktif berperan dalam pembelajaran. Siswa harus mampu memanfaatkan semua sumber belajar misalnya internet, buku dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang pola pikir kritis siswa, merangsang kemampuan menganalisis, mengamati, mengasimilasi, termasuk membuat laporan atas hasil kerjanya bahkan mempresentasikan laporan tersebut. Model pembelajaran ini ternyata tidak mudah dilaksanakan, sebagian besar siswa terkendala oleh beberapa hal misalnya sumber belajar, kepercayaan diri, kompetensi dan sebagainya. Kendala ini cukup merepotkan bagi guru, sebab waktu yang tersedia

Mengurangi kekerasan sosial melalui peningkatan kualitas pendidikan di semua jenjang satuan pendidikan

Tingkat kekerasan sosial dewasa ini mengalami peningkatan, beberapa peristiwa justru melibatkan anak usia sekolah. Beragam tindak kriminal mulai dari kasus pencurian, geng motor, pemerkosaan, penipuan, pembunuhan, dan lain sebagainya, para pelakunya masih berusia remaja. Hal ini menjadi masalah serius yang harus ditangani dengan baik dan bijak sehingga dapat mengurangi efek negatif yang bisa timbul akibat kesalahan dalam penanganan. Disisi lain, kualitas pendidikan ditengarai terus menurun. Berbagai upaya telah dilaksanakan mulai dari perubahan kurikulum yang mengedepankan pada domain sikap, sampai dengan peningkatan kompetensi guru yang selalu dievaluasi melalui kegiatan UKG (Uji Kompetensi Guru). Apakah kedua permasalahan bangsa di atas memiliki benang merah? Apakah penurunan kualitas pendidikan berpengaruh pada peningkatan kekerasan sosial? Ataukah kekerasan sosial terjadi sebagai dampak dari perubahan pola pikir masyarakat yang sudah jauh dari norma dan budaya serta kepribadian luh

3 fungsi motivasi belajar dalam proses belajar mengajar yang harus dipahami oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memudahkan mereka memahami materi yang disampaikan oleh guru. Motivasi itu juga akan mendorong siswa memusatkan perhatiannya pada penjelasan guru, mengikuti materi dengan berbagai strategi, membangkitkan rasa ingin tahu yang mendalam, dan tingginya kemauan untuk mencari sumber yang berhubungan dengan materi yang diberikan. Apa itu motivasi? Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003).  Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yan

Rilis Aplikasi VerVal PTK v.1.4 dan Calon Penerima NUPTK

Image
Yang terhormat, 1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 2. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota 3. Kepala Sekolah SD, SMP, SLB, SMA dan SMK 4. Operator Dapodik di seluruh Indonesia  Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Pada tanggal 18 Nopember 2016 Pusat Data dan Statistik Pendidikan-Kebudayaan (PDSPK) telah merilis Aplikasi Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga kependidikan v.1.4 yang dapat diakses di http://vervalptk.data.kemdikbud.go.id/ sebagai tindak lanjut perbaikan di versi sebelumnya. Pada versi.1.4 ini telah aktif data calon penerima NUPTK bagi PTK yang belum memiliki NUPTK dengan syarat sesuai yang tercantum di Surat dari Ditjen GTK Nomor : 14652/B.B2/PR/2015 tanggal 28 Desmber 2015 yang dapat di unduh di http://gtk.data.kemdikbud.go.id/Home/Syarat . Sedangkan prosedur dan mekanisme untuk mendapatkan NUPTK dapat dilihat di web :  http://gtk.data.kemdikbud.go.id/Home/Mekanisme . Adapun pembaruan dan perbaikan yang dilakukan pada Aplikasi VerValPTK v.1.4 adalah sebag

Rilis Aplikasi PMP v.1.5 Build 001

Image
Yang Terhormat : 1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi 2. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota 3. Kepala Sekolah SD, SMP, SLB, SMA dan SMK 4. Operator Dapodik di seluruh Indonesia Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Menindaklanjuti laporan ditemukannya beberapa bugs/kesalahan teknis pada Aplikasi PMP versi 1.4 build 007 dan dalam rangka terus meningkatkan kualitas data maka senantiasa dilakukan perbaikan dan penyempurnaan Aplikasi PMP. Kami sangat meng-apresiasi peran aktif dari pada Operator Dapodik yang telah melaporkan temuan-temuanya, dimana laporan ini sangat berharga dan dibutuhkan oleh tim pengembang dalam melakukan pembenahan terhadapat Aplikasi PMP. Maka saat ini kami telah merilis pembaruan Aplikasi PMP yaitu Versi v.1.5 build 001. Adapun pembaruan dan perbaikan yang dilakukan pada Aplikasi PMP v.1.5 build 001 adalah sebagai berikut: Perbaikan [Perbaikan] Jumlah pertanyaan pada daftar validasi komite dan pengawas sekolah [Perbaikan] Optimasi proses pada verifikasi kuesione

Hubungan kepribadian guru dengan prestasi belajar siswa terhadap upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan melalui pembiasaan sikap

Profil dan penampilan guru seharusnya memiliki sifat-sifat yang dapat membawa peserta didiknya ke arah peningkatan prestasi belajar. Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu Tugas profesional, Tugas manusiawi, dan Tugas kemasyarakatan. Tugas profesional seorang guru yaitu meneruskan ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan harus diketahui anak. Tugas manusiawi guru adalah membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utamanya dan kelak menjadi manusia yang sebaik-baiknya, Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945. Dengan demikian, seorang guru harus memiliki kepribadian yang luhur, guru harus jujur, berakhlak, cerdas, mampu dan bertanggung jawab. Kepribadian dapat pula disebut sebagai karakter, secara harfiah, karakter artinya kualitas mental atau

Cara mengatasi kurangnya budaya membaca bagi guru, siswa dan masyarakat umum dengan jalan membentuk learning community

Budaya membaca harus dimulai dari dunia pendidikan, guru sebagai pelopor dan penggerak dunia pendidikan diharapkan berperan aktif dalam menciptakan budaya membaca khususnya dikalangan siswa. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh guru adalah membuat komunitas belajar ( learning community ) yang bersifat terbuka dan beranggotakan beberapa orang guru atas kesadaran dan tanggung jawabnya terhadap siswa dan masyarakat umum terkait pentingnya membaca bagi peningkatan kompetensi yang dimiliki. Kegiatan dalam Learning community akan menjadi perhatian semua orang khususnya siswa. Yang lebih menarik lagi adalah kelompok ini beranggotakan guru-guru dan bersifat terbuka untuk umum. Baik siswa, orang tua maupun masyarakat umum lainnya bisa bergabung tanpa melengkapi persyaratan-persyaratan tertentu yang harus di penuhi.  Jerome Bruner menyatakan bahwa seseorang mendapatkan pengetahuan berdasarkan hubungan-hubungan dan keikutsertaannya pada komunitas-komunitas atau budaya-budaya tertentu. Adapun

Inilah keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru sebagai pembeda dengan profesi lain.

Yang dimaksud dengan keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap individu yang berprofesi sebagai guru. Banyak orang memiliki kemampuan menjelaskan materi, namun dalam pengelolaan proses pembelajaran tidak hanya mangandalkan kemampuan menjelaskan materi tetapi butuh keterampilan dasar. Keterampilan dasar inilah yang membedakan antara guru dan profesi lain. Seperti apakah keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru?  Wragg dalam Wina Sanjaya (2008), menjelaskan bahwa keterampilan tersebut adalah:  a. Keterampilan Dasar Membuka dan Menutup Pelajaran (Set Induction and Closure).  Yang dimaksud dengan membuka pelajaran adalah kegitan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu bukan saja harus dilakukan oleh pada awal pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggalan kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan sel

Kelemahan Siswa dalam memahami materi yang diajarkan ditinjau dari sisi gurunya

Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran tidak selamanya bersumber dari diri pribadi siswa itu sendiri, melainkan dapat pula disebabkan oleh faktor gurunya. Disinilah peran penting “kegiatan evaluasi” sangat diperlukan oleh guru, tujuannya untuk merefleksi proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil dari evaluasi diharapkan dapat memperbaiki segala kekurangan utamanya cara atau metode mengajar guru. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh guru yang berdampak pada kurangnya kemampuan siswa memahami materi yang diajarkan menurut Muhammad Asdar Darise, S.Pd : Guru kurang memahami integritas dan perannya sebagai guru Guru dalam memberikan materi terkadang melupakan prinsip-prinsip pembelajaran.  Siswa dianggap sebagai objek pembelajaran bukan subjek pembelajaran.  Guru hanya menjelaskan apa yang akan diajarkan tanpa memanfaatkan kemampuan yang dapat dilakukan oleh seorang siswa.  Guru kurang mampu mengembangkan kemampuan sosial siswa.  Guru dalam membe

Pentingnya wali kelas membuat buku catatan kebaikan siswa dalam rangka meningkatkan capaian hasil belajar siswa

Judul di atas adalah merupakan cara termudah untuk mendorong anak perwalian berkompetisi melakukan perubahan pada dirinya. Wali kelas tidak perlu berteriak hanya untuk mengingatkan anak melakukan tindakan positif, cukup dengan mencatat semua prilaku siswa yang bernilai positif setiap hari didalam buku catatan kebaikan siswa. Kemudian setiap akhir pekan misalnya hari sabtu, wali kelas membaca catatan-catatan kebaikan selama seminggu di kelas perwaliannya. Jika perlu, yang paling banyak melakukan kebaikan diberikan stimulus yang bisa memancing siswa lainnya untuk melakukan hal yang sama.  Pemberian stimulus bisa berupa hadiah, atau mungkin dibuatkan rompi sebagai simbol bahwa siswa tersebut merupakan siswa terbaik pada minggu itu atau dalam bentuk lain yang mendidik yang bisa memancing respons siswa. Jika ini berjalan sesuai rencana maka akan tercipta persaingan atau kompetisi positif diantara siswa. Diharapkan kompetisi atau persaingan tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa untuk me

Pentingnya siswa membaca puisi sebelum memulai pelajaran terutama pelajaran pertama

Puisi dapat membangkitkan semangat, motivasi, keberanian, keteguhan, percaya diri dan memperkaya jiwa. Puisi mampu mempengaruhi perasaan seseorang sehingga terbawa mengikuti pesan yang disampaikan. Sasaran puisi adalah hati setiap manusia, olehnya itu, sangatlah baik jika sebelum memulai pelajaran disarankan untuk membaca puisi. Sekolah dapat membuat program membaca puisi ini, pelaksanaannya dapat dilakukan di kelas atau pada saat apel. Jika pelaksanaannya di kelas, sedapat mungkin dilakukan dengan cara bergilir sehingga semua siswa mendapatkan kesempatan, namun apabila disampaikan melalui apel maka butuh keterlibatan guru Bahasa Indonesia dan guru seni untuk membina beberapa siswa tentang membaca puisi yang baik dan benar untuk kemudian siswa binaan tersebut secara bergilir menyampaikannya pada saat apel. Bila program ini berjalan dan terjadwal dengan baik, maka pengaruhnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini terjadi sebagai dampak dari menggeloranya jiwa siswa setelah

14 Prinsip pembelajaran kurikulum 2013 yang wajib diketahui oleh guru, siswa dan orang tua dalam rangka mencapai tujuan nasional pendidikan

Agar kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik, maka semua unsur yang terlibat dalam dunia pendidikan harus menaati prinsip kurikulum 2013, prinsip inilah yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum lainnya. Prinsip kurikulum 2013 merupakan jawaban perubahan paradigma global. Ada 14 prinsip kurikulum 2013, keempat belas prinsip dimaksud adalah: Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; Menggunakan pendekatan ilmiah; Berbasis kompetensi; Terpadu; Menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; Berbasis keterampilan aplikatif; Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard--‐skills dan soa--‐skills; Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; Menerapkan nilai--‐nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut