Syarat penulisan soal : Jangan lupa! Soal harus sesuai dengan materi yang pernah diajarkan kepada siswa

Pengunaan teknologi informasi khususnya Komputer telah memudahkan guru untuk membuat berbagai administrasi pembelajaran mulai dari RPP, Silabus, Penilaian dan lain sebagainya. Pengintegrasian teknologi informasi ke dalam pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan termasuk peningkatan kompetensi guru dan siswa.

Pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi informasi merupakan suatu keharusan karena berdasarkan beberapa hasil penelitian menjelaskan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar dan hasil belajar siswa jauh lebih pesat dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan secara konvensional. Siswa lebih tertantang untuk melakukan proses mencari tahu, penyajian pembelajaran lebih menarik sehingga dapat membangkitkan respon siswa untuk mengikuti pelajaran, penyajian dalam bentuk audio visual mampu mendekatkan siswa kepada kehidupan nyata. Hal ini membuat terjadinya penarikan visualisasi kehidupan nyata siswa kedalam simulasi visual dalam pembelajaran di kelas.

Namun demikian, kemudahan tersebut juga tidak terlepas dari efek negatif penggunaan teknologi informasi. Misalnya, penulisan soal tes, sebagian guru lebih cenderung melakukan copy paste terhadap soal-soal yang akan diujikan tanpa mempertimbangkan apakah soal yang akan di ujikan tersebut sudah sesuai dengan materi yang diajarkan. Padahal prinsip penulisan soal atau tes harus sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Tujuannya antara lain untuk mengukur sejauhmana kemampuan siswa menguasai kompetensi yang diberikan, bukan hanya untuk mengisi buku nilai.

Guru tidak akan menemukan hasil yang valid apabila soal tes yang diujikan dimana materinya tidak pernah diajarkan. Hal ini tentu saja mempengaruhi analisis guru dalam rangka untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa. Proses pengambilan data melalui soal atau tes diwajibkan memperhatikan prinsip penulisan soal agar diperoleh data yang akurat, obyektif, dan valid. Seyogyanya, setiap kelas diberikan dengan soal tes yang berbeda sesuai dengan tingkat penguasaan materi yang diajarkan selama proses pembelajaran atau sejauhmana materi atau kompetensi yang telah diberikan. Karena biasanya masing-masing kelas memiliki tingkat kompetensi atau kemampuan yang berbeda, tentu perbedaan ini diikuti dengan bentuk pelayanan dan perlakuan yang berbeda pula termasuk dalam hal butir-butir soal ujian atau tes yang diujikan.