"Mozart Effect" dan Peningkatan Intelegensi Anak
Musik atau suara dengan irama yang teratur dan menenangkan diyakini banyak orang dapat meningkatkan konsentrasi belajar. Bahkan banyak pendapat yang menyatakan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan intelegensi anak. Dalam psikologi fenomena ini dikenal dengan istilah mozart effect. Istilah tersebut berkaitan dengan penelitian pertama terkait pengaruh musik (dalam penelitian tersebut digunakan musik Mozart) terhadap intelegensi anak.
Publikasi hasil penelitian pertama terkait mozart effect adalah di majalah Nature pada tahun 1993. Gordon Shaw, Frances Rauscher dan Katherine Ky, melakukan eksperimen pada tiga kelompok mahasiswa di University of California at Irvine. Sebelumnya ketiga kelompok tersebut diberi pretest untuk menguji IQ spasial. Setelah itu ketiganya diberi perlakuan berbeda, kelompok pertama diperdengarkan musik Mozart (Sonata in D major for Two Pianos, K488), kelompok kedua diperdengarkan musik relaksasi dan kelompok ketiga diberi perlakuan 10 menit hening. Setelah itu ketiga kelas tersebut diuji kembali. hasilnya ternyata menunjukkan bahwa rata-rata IQ mahasiswa kelas dengan perlakuan musik Mozart mengalami peningkatan dibandingkan kedua kelas yang lain. Peningkatan tersebut hanya terjadi selama 10-15 menit sesudahnya.
Penelitian tersebut membuat banyak muncul penelitian-penelitian lain yang serupa untuk membuktikan bagaimana kebenaran efek musik Mozart terhadap IQ. Hasilnya beberapa mendukung mozart effect namun beberapa penelitian lain tidak berpengaruh. Hal tersebut membuat semakin banyak yang tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa dengan alat yang berbeda (misalnya menggunakan EEG) dan musik yang berbeda (walaupun sifatnya serupa dengan mozart).
Penelitian paling akhir yang dilakukan oleh Kenneth Steele dari Appalachian State University pada tahun 1999. Hasilnya ternyata menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara musik mozart dengan perlakuan lainnya. Walaupun demikian masih banyak pihak yang tetap tertarik dan bahkan meyakini beradaan efek tersebut. Terutama pihak-pihak komersil yang secara sepihak memanfaatkan hasil peneletian awal yang menunjukkan adanya mozart effect tersebut.
Efek musik atau suara-suara tertentu terhadap konsentrasi atau peluang belajar seseorang, pada situasi tertentu, sebenarnya merupakan suatu fenomena yang dapat diterima secara umum. Namun apakah musik (terutama dalam hal ini musik mozart) atau suara-suara yang sejenis dapat meningkatkan intelegensi, adalah suatu hal besar yang membutuhkan pembuktian yang luas.
Pada akhirnya, hasil-hasil penelitian selalu memberi peluang besar bagi penelitian-penelitian selanjutnya untuk mencari dan menemukan fenomena dan teori baru. Atau bahkan merombak hasil penemuan sebelumnya.
Referensi:
http://lrs.ed.uiuc.edu/students/lerch1/edpsy/mozart_effect.html