3 Elemen kunci yang harus dimiliki sebelum memutuskan untuk menjadi guru
Dunia pendidikan penuh tantangan dan masalah baik secara internal maupun eksternal. Secara internal dapat berupa kenakalan siswa, pengelolaan kelas, dokumen mengajar dan sebagainya, sedangkan secara eksternal dapat berupa peran orang tua siswa, kebijakan dan lain sebagainya.
Dibutuhkan kematangan seorang guru dalam menyikapinya, olehnya itu sebelum menjadi guru maka pastikan terlebih dahulu untuk memiliki tiga elemen kunci berikut:
1. Kepemimpian yang kuat dan visioner
Seorang guru wajib memiliki jiwa pemimpin karena dalam pelaksanaan pembelajaran, guru ibarat seorang pemimpin bagi siswanya. Mengelola sejumlah siswa dengan beragam latar dan karakter membutuhkan keteguhan yang kuat dan selalu memperbaiki visi agar setiap perubahan yang terjadi dapat dijadikan sebagai potensi dan kapasitas demi perbaikan pembelajaran.
2. Bekerjasama dalam tim
Disekolah terdapat beberapa rumpun mata pelajaran, masing-masing rumpun mata pelajaran terdiri dari beberapa orang guru, olehnya itu setiap guru mata pelajaran diharapkan dapat menyatukan visi dan misi sehingga pembelajaran dapat berjalan bersama khususnya guru yang memiliki mata pelajaran serumpun. Biasanya kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dalam MGMP dibahas berbagai persoalan yang timbul, materi pelajaran, dan perencanaan administrasi lain yang mendukung proses pembelajaran.
3. Kompetensi dan Keahlian
Dalam Undang-undang sisdiknas dan undang-undang guru dan dosen secara nyata dijelaskan bahwa guru harus memiliki empat kompetensi yakni pedagogik, akademik, sosial dan profesional. Kompetensi ini selain harus dimiliki juga harus selalu diperbaharui agar memudahkan dalam menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Untuk melengkapi kompetensi dimaksud, seorang guru harus ahli dalam bidangnya. Keahlian ini ditujukan untuk membangun kepercayaan siswa terhadap gurunya, penilaian dan kepercayaan siswa dapat membantu upaya peningkatan motivasi belajar siswa yang nantinya akan bermuara pada prestasi belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa baik secara kuantitas maupun kualitas.