Mengajarkan Life Skill menurut UNICEF
Sebagai seorang pendidik atau yang sedang belajar untuk menjadi seorang guru tentu anda sudah sering mendengar istilah life skill. Arti sederhananya adalah keterampilan untuk hidup, atau keterampilan yang biasanya dibutuhkan dalam hidup sehari-hari. Life skill menjadi populer akhir-akhir ini karena tuntutan masyarakat akan lulusan sekolah atau perguruan tinggi yang justru kurang dapat beradaptasi dengan kehidupan di masyarakat sehari-hari. Padahal tujuan sekolah adalah menyiapkan mereka untuk hidup dan berperan di masyarakat.
Sekolah harus menyiapkan siswa untuk dapat hidup dan berperan di masyarakat
UNICEF sebagai lembaga PBB yang berperan dalam pendidikan anak mendefinisikan life skill sebagai berikut,
"Life skills" are defined as psychosocial abilities for adaptive and positive behaviour that enable individuals to deal effectively with the demands and challenges of everyday life. They are loosely grouped into three broad categories of skills: cognitive skills for analyzing and using information, personal skills for developing personal agency and managing oneself, and inter-personal skills for communicating and interacting effectively with others.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa life skill merupakan kemampuan psikososial dan perilaku positif yang membuat seseorang dapat menghadapi secara efektif kebutuhan dan tantangan hidup sehari-hari. Lebih lanjut UNICEF menguraikan life skill menjadi tiga elemen yaitu:
- Keterampilan kognitif untuk menganalisis dan menggunakan informasi
- Keterampilan personal dalam rangka pengelolaan diri
- Keterampilan interpersonal untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
Referensi:
http://www.unicef.org/lifeskills/index_7308.html