Kesalahan Fungsi Teori Belajar bagi Guru
Kata belajar sangat penting artinya bagi seorang guru. Karena tugas guru yang utama adalah membimbing dan mengarahkan para siswa untuk belajar. Selain itu guru juga dituntut untuk senantiasa belajar. Untuk itu hal pertama yang harus dikuasai adalah mengenai proses belajar itu sendiri. Apa yang dinamakan belajar, bagaimana belajar yang baik serta apa pula hambatan-hambatan yang biasanya dihadapi oleh seorang yang belajar. Semua informasi itu dapat diperoleh dalam bidang kajian yang umumnya disebut teori belajar.
Teori belajar berguna bagi guru untuk mengajar atau belajar
Teori adalah seperangkat prinsip-prinsip yang dapat diterima secara ilmiah untuk menjelaskan suatu fenomena. Jika kita berbicara tentang teori belajar maka prinsip-prinsip yang diperoleh secara ilmiah tersebut digunakan untuk menjelaskan secara mendalam mengenai fenomena belajar. Perlu diingat kembali konsep ilmiah menunjukkan bahwa prinsip yang didapatkan harus bersifat logis, sistematis dan empiris (telah teruji biasanya melalui riset).
Teori umumnya tidak hanya berasal dari satu riset, melainkan kumpulan temuan banyak sekali riset. Oleh karena itu di setiap waktu tertentu biasanya terjadi perubahan pada sebuah teori, salah satunya disebabkan oleh riset terakhir yang dilakukan menghasilkan temuan baru.
Teori belajar dapat memandu guru ketika mengarahkan atau membimbing siswa belajar. Dapat juga memandunya ketika juga belajar untuk mengembangkan diri sebagai seorang guru yang berhasil. Perlu diketahui bahwa fungsi teori belajar untuk memandu guru melakukan aktivitas mengajar atau belajar, kadang kurang berjalan karena kesalahan persepsi guru akan teori belajar. Berikut ini beberapa kesalahan persepsi akan teori belajar yang dapat menghambat fungsinya ketika diterapkan.
- Anggapan bahwa teori bersifat tetap (tidak berkembang). Mungkin semasa kuliah seorang guru telah memahami secara mendalam mengenai teori belajar. Namun anggapan bahwa teori tersebut tidak berubah membuatnya tidak mengikuti perubahan yang ada. Perlu diketahui bahwa perubahan kondisi zaman membuat cara belajar terbaik juga berkembang sesuai kehidupan manusia.
- Yakin pada satu teori saja. Suatu teori meskipun diperoleh melalui proses ilmiah namun tetap memiliki sudut pandang manusia yang terbatas. Fenomena belajar manusia dalam kajian teori belajar banyak sekali diteliti dan menghasilkan juga banyak teori. Meyakini hanya satu atau sedikit teori secara membuta tentu bukanlah sikap yang tepat.
- Tidak menyesuaikan teori dengan kondisi di lapangan. Teori masih merupakan penjelasan pokok (prinsip-prinsip saja), oleh karena itu guru masih perlu menganalisis permasalahan yang dihadapinya secara hati-hati menggunakan kerangka teori yang digunakan. Bisa jadi teori harus dipadukan, atau diadaptasi dengan kondisi nyata sebelum diterapkan.
- Pemahaman yang kurang tepat akan suatu teori yang dipelajari. Kesalahan fungsi suatu teori ketika diterapkan dapat berawal dari kurangnya pemahaman guru akan teori yang digunakan. Untuk itu mengkaji dan mengkaji lagi suatu teori belajar meskipun merasa telah memahami dan menguasai, akan lebih baik. Apalagi jika guru dapat mendiskusikannya dengan rekan-rekan sesama guru atau orang yang lebih menguasai teori tersebut. Kemungkinan ide-ide yang lebih sesuai dengan kenyataan akan muncul.
- Kesalahan di suatu waktu yang membuat teori dianggap tidak bermanfaat. Beberapa kesalahan di atas menyebabkan kurang berfungsinya teori ketika diterapkan saat mengajar. Sayangnya kegagalan tidak disikapi dengan mencoba untuk mempelajari lebih baik atau mencari literatur yang lebih baru, tapi malah menyalahkan teori secara mutlak. Teori dianggap tidak berguna sehingga akhirnya hanya mengajar dengan menggunakan kebiasaan tanpa ada kemauan untuk berubah menjadi lebih baik.
Buku Rujukan:
Schunk, Dale H. 2012. Learning Theories, an Educational Perspective. Edisi Enam. Boston: Pearson Education, Inc.